Parenting

Gadget Ibarat Api

Oleh: Kak Eka Wardhana

 

Dari sekian banyak penemuan modern yang paling kentara membawa perubahan hidup adalah gadget. Sekarang hampir semua orang memiliki gadget seperti kita memiliki baju. Sebenarnya apa sih gadget itu?

 

Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang artinya perangkat elektronik berukuran kecil yang memiliki fungsi khusus.

 

Dulu, bila kita menggeledah isi saku para pemuda aktivis Islam, pasti kita temukan mushaf Al-Qur’an berukuran kecil. Kini, seperti halnya semua orang, kita akan menemukan juga gadget di saku para pemuda aktivis Islam masa kini. Bahkan mushaf Al-Qur’an kecil sering lagi tidak ditemukan karena dengan Gadget pun kita sudah bisa membaca, bahkan mendengarkan Al-Qur’an. Oh, betapa gadget membuat hidup ini berubah.

 

Karena kini, anak-anak usia SD atau bahkan TK sudah juga berinteraksi dengan gadget, timbul deh pertanyaan: apa ya efek gadget buat mereka? Baik atau buruk sih?

 

Gadget mempunyai banyak sisi positif untuk anak selain fungsi utamanya untuk berkomunikasi atau untuk menunjang pekerjaan, yaitu:

 

1. Menumbuhkan kemampuan berimajinasi.

2. Merangsang kepekaan panca indera, terutama sisi penglihatan, pendengaran dan perabaan.

3. Melatih kognisi (daya pikir).

4. Menumbuhkan kemampuan analisa masalah.

5. Melatih kemampuan matematika.

6. Membuat koordinasi dalam otak menjadi lebih baik.

7. Bisa menumbuhkan rasa percaya diri.

8. Tentu menghasilkan perasaan senang yang efektif untuk belajar.

9. Merangsang kreativitas.

10. Menumbuhkan motivasi untuk menyelesaikan tugas.

 

Semua hal di atas didapat bila gadget digunakan secara proporsional lho. Sayangnya gadget ibarat api: kecil jadi kawan, besar menjadi lawan. Bila gadget digunakan secara berlebihan ia akan menghasilkan efek kecanduan. Inilah yang harus diantisipasi dari sejak mula. Sebab kecanduan lebih sulit disembuhkan daripada sekadar suka.

 

Apa ya yang membuat gadget bisa menimbulkan kecanduan? Ternyata ada satu hal dalam gadget yang bisa membuat penggunanya terbius. Apa itu? Sisi praktisnya? Bukan. Sisi komunikasi dua arahnya? Bukan juga. Jawabannya adalah: unsur kebaruan.

 

Siapa sih yang tidak suka pada hal-hal yang baru? Dalam gadget kita bisa menemukan banyak hal baru: berita baru, game baru atau game yang sama tetapi dengan level kesulitan yang bertambah sehingga menimbulkan tantangan baru, banyak program start up baru yang praktis dan keren serta masih banyak. Waaah, luar biasa….

 

Namun, berbeda dengan Ciptaan Allah, benda buatan manusia selalu punya sisi kelemahan di balik sisi baiknya. Gadget juga termasuk dong. Apa saja kelemahan gadget? Ternyata, bila digunakan berlebihan, gadget bisa berdampak negatif buat anak:

 

1. Anak jadi cepat puas dengan pengetahuannya.

2. Menganggap informasi dari internet adalah final.

3. Teknologi membuat mudah, sehingga berpotensi membuat anak tidak tahan kesulitan.

4. Membuat anak menjalin relasi secara dangkal.

5. Penurunan konsentrasi.

6. Kemampuan menganalisa masalah terpengaruh negatif.

7. Malas menulis dan membaca.

8. Turunnya kemampuan sosialisasi eksternal dan internal.

 

Belum lagi, dari segi kesehatan. Para dokter dari Amerika Serikat dan Kanada menemukan banyak efek negatif gadget. Mereka merekomendasikan agar gadget dijauhkan dari kehidupan anak. Inilah efek gadget buat anak yang mereka temukan:

 

1. Mengganggu pertumbuhan otak.

2. Menghambat pertumbuhan fisik.

3. Membuat obesitas.

4. Menyebabkan gangguan tidur.

5. Menyebabkan gangguan mental.

6. Membuat anak menjadi lebih agresif.

7. Membuat anak jadi pikun digital.

8. Membuat ketergantungan digital.

9. Bahaya efek radiasi yang terus-menerus.

10. Menyebabkan lemah, bahkan putusnya hubungan sel-sel syaraf di otak.

 

Nah, Ayah dan Bunda. Bagaimana kita menyikapinya? Tentu menjaga agar api tetap kecil dan menjadi kawan agar anak banyak mendapat efek positif dan terhindar dari bahaya yang besar. Bila ini terlalu sulit karena Anda sibuk sehingga tak bisa mengawasi atau Anda tak mampu menahan rengekan anak, mampukah Anda menarik gadget dari kehidupan mereka?

Salam Smart Parents!

 

Ditulis oleh : Eka Wardhana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.