News

Rumus Keluarga Bahagia

Kehidupan rumah tangga adalah sebuah dinamika yang damai. Tidak ada perebutan dan persaingan posisi, karier, jabatan maupun kedudukan. 

 

Suami dan istri sebagai satu kesatuan yang berinteraksi secara positif untuk mencapai tujuan-tujuan berumah tangga. Mereka adalah tim yang saling menguatkan, saling mengisi, saling memberi, saling membantu satu dengan yang lain.

 

Posisi suami dan istri bukanlah atasan dengan bawahan, bukan direktur dengan karyawan, bukan jendral dengan kopral, bukan juragan dengan pelayan.

 

Kendati ada konsep kepemimpinan, namun sangat berbeda corak kepemimpinan rumah tangga dengan birokrasi, militer, organisasi, atau lembaga-lembaga lainnya.

 

Oleh karena suasana yang sangat khas dan unik itulah, harus dipahami unsur-unsur pembentuk dan penyusun kebahagiaan hidup berumah tangga.

 

Kesempatan kali ini saya akan menyampaikan beberapa rumus interaksi suami dan istri, yang menjadi unsur pembentuk kebahagiaan dan kekokohan rumah tangga.

 

1. Bukan Siapa Yang Lebih Hebat

 

Hidup berumah tangga itu bukan hebat-hebatan. Suami merasa lebih hebat, istri merasa lebih hebat. Walaupun seandainya anda memang lebih hebat, namun menonjolkan kehebatan anda untuk melemahkan pasangan, tidak akan membahagiakan keluarga.

 

Apalagi kalau cuma sok hebat. Justru membuat ada yang terluka.

 

2. Bukan Siapa Yang Lebih Pintar

 

Hidup berumah tangga itu bukan pinter-pinteran. Suami merasa lebih pintar, istri merasa lebih pintar. Walaupun seandainya anda memang lebih pintar, namun menonjolkan kepintaran anda untuk menjatuhkan pasangan, tidak akan membahagiakan keluarga.

 

Apalagi kalau cuma sok pintar. Akan membuat ada yang tersiksa.

 

 

Kesempatan kali ini saya akan menyampaikan beberapa rumus interaksi suami dan istri, yang menjadi unsur pembentuk kebahagiaan dan kekokohan rumah tangga.

3. Bukan Siapa Menang Siapa Kalah

Hidup berumah tangga itu bukan menang-menangan. Suami merasa harus menang, istri merasa harus menang. Walaupun seandainya anda memang bisa menang dalam segala hal, namun menyombongkan kemenangan anda untuk menghina pasangan, tidak akan membahagiakan keluarga.

Apalagi kalau cuma sok menang. Justru membuat ada yang tersakiti.

4. Bukan Siapa Yang Lebih Kuat

Hidup berumah tangga itu bukan kuat-kuatan. Suami merasa lebih kuat, istri merasa lebih kuat. Walaupun seandainya anda memang lebih kuat, namun menonjolkan kekuatan anda untuk merendahkan pasangan, tidak akan membahagiakan keluarga.

Apalagi kalau cuma sok kuat. Justru membuat ada yang terluka.

Ditulis oleh Cahyadi Takariawan
Sumber : Rumah keluarga Indonesia, Pekanbaru

 

Ditulis oleh Cahyadi Takariawan

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.