Parenting

Anak Tidak Betah Di Rumah

Suatu hari ayah bunda sedang bertengkar sengit karena suatu hal sepele yang bagi anak muda tidak perlu dipertentangkan. Jelas kemudian anak ayah bunda tersebut ngerasa ndak betah dirumah. Apalagi kalau pertengkaran suami istri terjadi tiap hari tiada henti dan pemicunya sungguh tidak berarti. Kemana dulu katanya saling mencintai sehidup semati? Sekarang hanya tinggal kenangan yang terbang di awan. Anak bertambah tapi mental orang tua kembali seperti bocah. Bagaimana anak bisa betah dirumah malah yang terjadi para anak muda masuk “organisasi bocah lali omah”.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: رِضَا الرَّبِّ فِى الرِّضَا الْوَالِدَيْنِ وَ سَخْطُهُ فِى سَخْطِهِمَا –
Artinya: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah bersabda,”Ridha Rabb terletak pada ridha kedua orang tua dan murka-Nya terletak pada kemurkaan keduanya.” (Riwayat Ath Thabarani, dishahihkan oleh Al Hafidz As Suyuthi)

Sungguh mulia kedudukan orang tua dihadapan syariat Allah SWT. Sungguh sayang sekali jika peran ini tidak digunakan dengan sebaik – baiknya. Orang tua yang tidak mau menjalankan syariat Islam pastilah akan memberikan pendidikan yang buruk. Sungguh banyak orang tua membesarkan dan memberikan nafkah dengan riba. Percekcokan yang sering terjadi dihadapan anak yang membuat anak trauma dan tidak betah dirumah. Kapitalisme dalam negeri ini juga memicu ketidak harmonisan keluarga karena syariat Islam hanya digunakan untuk ibadah ritual.

Anak tidak nyaman dirumah akan cenderung menghabiskan waktunya diluar rumah, sedangkan rumah hanya digunakan untuk tidur dan mandi tidak lebih. Saat anak diluar pengaruh sangat bervariasi dari yang buruk sampai yang baik. Namun begitu banyak persekusi dan adanya pemblokiran sosmed ustadz, serta penghalangan dakwah yang menyebabkan pengaruh dimasyarakat didominasi oleh pengaruh buruk.

Ayah bunda kembalilah ke jalan yang benar. Saling mencitailah karena Allah SWT dan sebaliknya. Ingatlah kedudukanmu dihadapan Allah dan anak – anakmu. Jadilah tauladan muslim yang menerapkan Islam kaffah. Jangan biarkan anakmu tidak nyaman dirumah dan kemudian menghabiskan waktunya diluar rumah dengan aktifitas tanpa arah karena jauh dari syariah.

Pada akhirnya sayangilah anak kita dengan sebenar benarnya sayang, yakni memberikan pancaran Islam dalam rumah tangga. Jadikanlah standard Islam untuk menjalankan rumah tangga yang meliputi hubungan antara suami istri dan orang tua dengan anak. Memang nabi Ibrahim as. Ayahnya tidak beriman kepada Allah SWT dan juga kan’an putra nabi Nuh as. juga membangkang kepada beliau.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.