News

Bangun Letupan Cinta dari Receh-an

Coba kalau lihat istri lagi baca Qur’an atau lagi manjangin doa di atas sajadah, jangan buru-buru dikasih tugas buat ngerjain ini-itu. Jangan disapa. Kalau perlu segera singkirkan segala gangguan, rintangan, badai topan yang bisa membuat tilawahnya berhenti atau doanya terputus. Karena itu adalah fase dimana sang istri lagi nge-charge jiwanya. Mengisi ulang kesabarannya. Dan menyiram sekam yang masih tersisa merah di dalam hatinya. Ketika ia seringkali mendapat jawaban yang tak mengenakkan delapan bulan terakhir ini.

 

“Bang, uang listrik belum dibayar.”

“Sabar ya, Dek. Semoga besok ada rezeki.”

 

“Bang, besok kita makan apa?”

“Sabar ya, Dek. Insya Allah akan selalu ada rezeki buat kita.”

 

“Bang, beras kita sudah habis.”

“Iya, Sayang. Mari kita banyak-banyak berdoa.”

 

Keinginan menjadi shalihah begitu tinggi. Sementara iblis tak pernah lelah untuk menyingkirkan sabar dari hatinya.

 

Dan begitulah cara sederhana belahan jiwamu beristirahat. Kebayangkan para suami jika masa “semedi” ini diganggu-gugat?

Tentulah persediaan cintanya tak memadai dan kita sama-sama tahu bagaimana ramalan cuaca berikutnya.

 

Siap-siap perang dunia ke dua, ke tiga dan seterusnya meledak. “Senggol, bacok nih!”

Haha …

 

Pandemi … pandemi. Hal kecil bisa jadi besar karenanya. Sebenarnya begitu juga cinta. Ketika suami melakukan hal receh, barangkali disitulah cinta istri jadi meletup-letup.

 

Ditulis oleh : drg. fatimah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.