News

MARAH, TAK AKAN MENYELESAIKAN MASALAH

Menurut psikolog Albert Ellis, PhD, saat sedang marah akan terjadi perubahan fisik dalam diri manusia, seperti misalnya, otot yang menegang, detak jantung yang semakin kencang, sementara sistem pernafasan dan metabolisme tubuh siap untuk membantunya melakukan suatu “tindakan” yang diperlukan.
Hormon adrenalin akan menjalar ke seluruh pembuluh darah dan darahnya akan mengalir ke bagian otot yang lebih besar dalam tubuh. Tidak heran jika orang yang sedang marah biasanya mempunyai kekuatan yang lebih untuk menyerang sumber yang membuatnya marah, karena memang tubuh mereka siap untuk melakukannya.
Prof. Robert Sapolsky, seorang ahli biologi dan neuroscience di Stanford University menggambarkan bahwa perubahan fisik yang terjadi saat seseorang marah akan dapat merusak sistem kardiovaskuler.
Saat seseorang marah, tekanan darah akan meningkat secara mendadak, dan tekanan ini akan dapat merusak jaringan-jaringan lembut arteri. Selanjutnya, material tubuh dari darah seperti gula, asam lemak (fatty acids) dan lainnya akan mulai menempel pada dinding-dinding arteri rusak tadi.
Lama kelamaan, akan terjadi penumpukan material yang menyumbat arteri yang menyebabkan tersendatnya aliran darah dan juga aliran oksigen. Inilah yang disebut atherosclerosis.
Jika material yang terakumulasi melalui jaringan arteri yang menuju jantung, maka seseorang tersebut berpotensi menderita penyakit jantung koroner, dan potensi kerusakan jantung lainnya.
Ingatlah bahwa marah tidak menyelesaikan masalah apapun antara anda dan pasangan. Kemarahan hanya menumpahkan dan menyalurkan emosi sesaat, yang bisa jadi membuat lega sesaat, namun menyebabkan persoalan yang lebih rumit pada waktu-waktu berikutnya.
Yang muncul justru persoalan menjadi lebih runcing dan lebih sulit diselesaikan.
Kemarahan hanya menandakan kelemahan diri suami maupun istri dalam mengendalikan jiwa, juga pertanda kelemahan diri menghadapi persoalan dalam keluarga.
Hadapi semua masalah keluarga dengan sikap dewasa dan jiwa terbuka. Redakan kemarahan, tahan kemarahan, luapkan dengan bentuk yang positif dan konstruktif.
Jangan meluapkan dengan bentuk yang negatif dan destruktif, karena hanya akan membuat penyesalan nantinya.
______
Jadi?
Masih mau marah…, baikan lebih mesra. Keluarga jadi bahagia…
Ditulis oleh  Cahyadi Takariawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.