Parenting

POSISI PANCA INDERA DALAM PROSES BERPIKIR ANAK

Oleh Ustadzah Yanti Tanjung

 

 

 

Indera merupakan unsur-unsur penting dalam berpikir, dimana indera tersebut dapat memindahkan fakta ke otak. Maka wajib bagi ayah bunda memacu siswanya menggunakan sebagian besar inderanya untuk memungkinkannya menyerap fakta sebagai obyek berpikir atau obyek belajar, meski fakta itu dihadirkan ketika belajar.

 

Seringkali ketika kita mendidik anak tidak punya kemampuan menghadirkan fakta ini dalam proses belajar mengajar anak, sehingga anak tidak mempu menjangkau makna-makna yang kita sampaikan karena apa yang kita obrolkan tidak hadir dalam benak anak. Kalau sudah seperti ini anak tidak akan tertarik belajar.

 

Kadangkala fakta yang kita hadirkan tidak menarik minat anak atau karena penyajian dalam uslub dan sarananya pun tidak tersedia. Maka kegagalan dalam menghadirkan fakta ini membuat anak tidak fokus dan tidak meminati pelajaran.

 

Jika fakta itu tidak hadir, maka guru harus bisa mendekatkan fakta tersebut ke dalam benak anak dengan uslub dan sarana yang memungkinkan anak dapat menggambarkan fakta tersebut, seakan-akan mereka mengihsasnya. Disinilah pentingnya ayah bunda menjadi sosok yang kreatif dalam mendidik sebab tanpa kreatifitas proses belajar dan mengajar terasa membosankan, tidak hidup akalnya untuk memahami ilmu. Karena itu ihsas fakta merupakan unsur penting dalam berpikir.

 

Setiap indera, jika lebih banyak bekerjasama dengan indera lainnya dalam mengihsas fakta yang sama dengan indera lainnya, maka setiap itu pula kedalaman ihsas pada diri anak dan ia akan mengambil keputusan di atas sifat-sifat yang lebih dalam dan mampu manarasikannya lebih lengkap.

 

Misalkan dalam kegiatan belajar mengajar anak usia dini tentang kurma, anak diminta mencium baunya, melihat bentuk dan warnanya, mencicipi rasa dan meraba permukaan buahnya hingga memaknnya apalagi diajak ke kebun kurmanya dan melihat bentuk pohon dan daunnya dll, maka kehadiran fakta tersebut dan indera anak saling bekerjasama dalam mengihsas, anak akan jauh lebih dalam pengihsasannya disbanding ketika kita hanya sodorkan gambar kurma dan pohon kurma.

 

Maka disinilah urgennya panca indera , disini pula rangsangan kepekaan indera bisa dilatih untuk memindahkan fakta ke otak dengan sifat2 fakta yang lebih dalam.

 

Wallahu a’lam bishshowab

 

Note: Hasil baca dari kitab Usust Ta’lim wal Manhaj fi Dawlatil khilafah.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.