Parenting

Ibu Bertanggung Jawab Mendidik Anak. Lalu Ayah?

Judul yang mungkin familiar bagi sebagian orang yang pernah mengikuti parenting dengan pembicara terkenal. Memiliki anak yang soleh solihah diusahakan sejak seorang belum menikah, dengan cara selalu memperbaiki diri agar mendapat pasangan yang soleh solihah pula. Hadits Rasul terkait memilih pasangan hidup yang menjadikan point utama “pilihlah pasangan hidup karena agamanya” adalah langkah kecil dalam mendapatkan keturunan yang baik.

Sembilan bulan ibu mengandung anaknya dengan susah payah dan penuh perjuangan. Ibu sudah mendidik sejak awal dengan mengajak si janin membaca Al Quran, shalat malam, puasa sunnah. Kemudian diajak beraktifitas yang positif, dakwah serta kegiatan lain. Bahkan ibu dalam keadaan hamil mencontohkan bagaimana seorang istri bertanggung jawab dirumah serta berbakti kepada suami. Tidak mengeluh dalam keadaan hamil dan selalu bersyukur dipercaya Allah SWT mendapatkan titipan yang nantinya dipertanggung jawabakan. Itulah singkat cerita perjuangan seorang ibu dan masih banyak yang belum dijelaskan secara keseluruhan.

Seorang ayah memiliki kewajiban mencari nafkah untuk keluarga dalam menjalani hidup. Semua kebutuhan harus berorientasi ukhrawi sehingga tidak habis hanya untuk hal yang mubah. Nafkah yang dicari bukanlah sembarang nafkah karena mencari nafkah dengan selalu berpegang teguh pada syariat Islam, no riba, no korupsi, no hoax data dan seterusnya. Seorang ayah memberikan contoh kepada anak, bagaimana menjadi lelaki sejati yang soleh termasuk mengajak anak ke Masjid dan tanggung jawab sebagai qowam yang benar.

Islam mengajarkan bahwa Ayah sangat bertanggung jawab besar kepada anaknya, bahkan nama anak ditambahi dengan bin/binti ayahnya bukan ibunya. Ingatlah bahwa Ayah memiliki tanggung jawab besar terhadap pendidikan anaknya, terkait teknis bisa diatur kemudian. Jangan sampai anak hanya mendapatkan sosok Ayah sebagai pencari uang. Berangkat pagi pulang malam bawa uang. Lebih dari sekedar itu untuk mendidik anak, ah beratnya mendidik anak! Ingatlah tidak semua mendapatkan amanah ini.

Wallahu a’lam bishawab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.