Parenting

Mengoptimalkan masa golden age

🏃Bayi baru lahir memiliki milyaran sel otak 2x lebih banyak dari sel otak orang dewasa. Agar sel-selnya terus berkembang harus terus menerus di stimulasi.
🏃Usia 4 tahun, anak sudah mencapai 50% kemampuan intelektual. Usia 8 th mencapai 80% dan setelah 8 th intelektualitas hanya dapat diubah 20%.
🏃Perkembangan intelektual anak 0-4 th = perkembangan intelektual 13 th berikutnya.
🏃Bagaimana mengoptimalkan potensi otak usia golden age? Dengan cara menstimulasi indera, kemampuan berbahasa dan motorik. Memberi nutrisi bergizi yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak sejak dalam kandungan.
🏃Usia 0-24 bulan memberikan ASI dan makanan 4 sehat 5 sempurna. Potensi lain yang harus dioptimalkan adalah naluri yang akan mengendalikan prilaku anak.
🏃Masa Golden Age adalah masa serius untuk menancapkan dasar-dasar pembentukan kepribadian Islam yang harus distimulasi sedini mungkin. Hanya saja seringkali orang tua mengabaikan usia emas ini karena menganggap anak masih kecil tiedk membutuhkan keseriuasan dalam mendidik.
🏃Begitu terlambat mengoptimalkan pendidikan anak di usia emas, kesempatan tidak akan terulang untuk kedua kalinya. Marilah merancang-bangun saat ini juga sebelum kita mendapatkan kesulitan mendidik anak-anak.

🌺 Seraplah 50% potensi anak dalam membangun kepribadian Islam di usia emasnya. Sebab itu hanya sekali dialami. Tingkatkan kualitas kepribadian kita untuk ditransferkan kepada anak agar anak bisa mentauladani langsung dari ibunya dan akan lebih mudah bagi anak untuk menyerap. Wallahu a’lam bishshowab

 

1⃣ Mohon di jabarkan potensi lain yang harus di optimalkan (naluri yang akan mengendalikan perilaku anak)
📢 Naluri itu ada 3, naluri beragama, naluri baqo dan naluri nau’. Ketiga naluri ini harus distimulus sesuai syariah agar perilaku anak terkendali. Stimulus naluri diarahkan untuk taat pada Allah SWT.
Stimulasi naluri beragama, dengan penanaman aqidah seperti memperdengarkan adzan, al-Qur’an dan kalimah thoyyibah, memperlihatkan alam semesta dan manfaatnya bagi manusia. Juga penanaman ibadah.
Stimulasi naluri baqo dengan menjalin keakraban, berikan tauladan, ajarkan disiplin dsb. Stimulasi naluri nau’ menunjukkan rasa kasih sayang, memisahkan tempat tidur dsb.

2⃣ Waktu golden age adalah masa emas tolong di jabarkan untuk pada masa 2,5 tahun harus diajarkan atau harus di isi apa otaknya biar tidak lewat waktu pendidikan dan bagaimana mengoptimalkan
📢 Pada dasarnya stimulasi untuk anak usia dini itu sama dengan menstimulasi indera, kemampuan bahasa, motorik halus dan kasar dan menstimulasi naluri.
Menstimulasi indera merangsang dengan cahaya, warna warni kontras, wajah manusia, gambar yang besar, benda-benda bergerak. Telinga: dengan memperdengarkan ayat alqur’an, hadist, berdoa dan kalimah thoyyibah. Memperdengarkan berbagai macam bunyi, suara disekitar dsb. Peraba, dengan membuatkan anak merasakan dingin, panas, hangat, misal dengan bermain air. Hidung dengan memperkenalkan berbagai jenis bau dan asalnya. Rasa, biasakan mengecap berbagai rasa dengan memberikan makanan yang bervariasi.
Untuk stimulasi naluri seperti yang saya jelaskan dalam tambahan prolong

🔁 Feedback: Kalau anak tidak nurut alias badung, kerja motorik geraknya saja belum ke bahasa verbal karena belum lancar ngomong bagaimana solusinya jika kebanyakan tingkah?
📢 Motorik itu dibutuhkan anak usia golden age, tidak ada masalah, yang perlu di stimulus adalah mengarahkan motoriknya ke penyaluran yang benar, misalkan anak lompat di kursi, arahkan ke tempat yang disediakan misalkan matras atau yang lain. Anak suka memukul pintu kamar sehingga berisik maka arahkan pukulannya ke tempat yang benar dan teruslah berikan penjelasan. Sisi lain latih juga motorik halusnya sebanding dengan stimulasi motorik kasar, misal mewarnai, memegang krayon, memeras kelapa, mengaduk terigu, memasukkan air ke botol dsb. Begitu juga stimulasi naluri beragama dengan mendengarkan al-Qur’an agar telinganya terlatih mendengarkan nasehat, dsb. Ibu yang harus secepat kilat memberikan uslub yang bisa memproses anak ke pembentukan pribadi islam.

3⃣ Bagaimana cara menilai pada anak usia 4 tahun, apakah masa Golden Age-nya sudah terlewati dengan optimal ataukah belum, jika belum, upaya apa yang harus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan? Anak usia 1,5 th stimulasi apa yang dilakukan?
📢 Hingga usia 4 tahun intelektualitas anak sudah terserap 50%. Cara menilai dengan capaian yang bisa dilampau oleh anak tersebut. Usia 4 th sudah bisa berpikir benar dengan menanyakan 5W 1H, sudah bisa diajak melakukan ibadah dengan tertib, bisa menghafalkan al-Qur’an, do’a dan kalimah thoyyibah, serta mengamalkan doa disetiap perbuatan semisal makan, ke kamar mandi. Emosinya sudah bisa dikendalikan dengan memberi pengertian, kalaupun protes tidak sesering kebaikan yang dilakukan, dsb. Untuk usia 1,5 tahun seperti yang saya jelaskan di tambahan prolog dan pertanyaan pertama

4⃣ Bagaimana jika pada golden age, ibu harus meninggalkan anak karena tugas belajar, bagaimana dampaknya terhadap anak dan apakah pada golden age ibu harus selalu bersama anak, ini terkait kasus ibu bekerja, sehingga sering kali anak ditinggal atau dititipkan pada keluarga
📢 Untuk kecerdasan intelektual mungkin bisa jadi anak bisa memilikinya bahkan bisa lebih dari pengasuhan ibunya, namun untuk naluriyah anak ini berpeluang besar menjadi anak bermasalah karena tidak terpenuhinya naluriyah, khususnya naluri nau’, kurangnya kasih sayang menjadikan anak ini kehilangan penyaluran, disinilah anak bisa saja mencari solusi lain, misal ke lawan jenis atau asyik dengan dunianya, internet misalkan, game atau pergaulan yang tidak bisa dikontrol. Kalau Anak tinggal bersama neneknya. Bila ada ayah sebisa mungkin memberikan pendidikan yang terbaik.

5⃣ Di usia 2 th ini masa golden age, anak sangat menyerap apa yang dilihat, di dengar dsb. Ibarat kaset, merekam. Lantas bagaimana peran ibu untuk menyeimbangkan antara lingkungan di dalam rumah dan luar yang tidak bisa terkontrol, agar cerdas intelektual, cerdas emosional dan cerdas spiritual.
📢 Betul bunda, untuk lingkungan kewajiban ortu memberikan lingkungan yang baik, bisa dirasa anak terpengaruh negatif oleh lingkungan, maka sementara hindari dulu sampai anak bisa membedakan maka perilaku baik dan mana yang tidak.
Mengarahkan anak agar cerdas, emosional, spiritual dan intelektual dengan stimulasi dini kepribadian Islam dengan membentuk pola pikir dan pola prilaku islami, seperti penjabaran di atas

6⃣ Bagaimana kita memastikan, stimulasi yang diberikan sudah benar, atau tidak berlebihan, orang tua merasa sudah mngarahkan dengan benar, sesuai pemahaman masing-masing.
📢 Benar atau tidaknya stimulasi kita standarnya adalah syariah islam. Stimulasi berpikir diarahkan untuk menjadikan islam saja solusi sedangkan stimulasi naluri diarahkan untuk taat. Misalkan anak mau jajan, makan berpikir anak diarahkan untuk makan halalan thoyyiban untuk memenuhi kebutuhan jasmaninya. Biasanya anak kan banyak keinginan, maka kendalikan baqonya dengan memakan yang hanya dia butuhkan bukan sekedar keinginan.

7⃣ Masa mengoptimalkan golden age anak tidak sedikit ibu-ibu yang beranggapan kalau anak-anak yang mampu membaca dan menulis pada usia muda. Mereka menghantar anak ke sekolah seawal usia 3 tahun. Apakah ini sesuai untuk perkembangan anak? Bagaimana dengan program tahfidz?
📢 Membaca dan menulis bukanlah fokus anak usia dini apalagi dipaksakan. Membaca dan menulis pekerjaan sangat ringan, bisa tuntas hanya dalam waktu 2-6 bulan di usia 6 tahun. Kalau diberikan usia 3 tahun akan lebih beban, sementara yang harus kita optimalkan adalah stimulasi dini kepribadian islam. Maka hafalan quran adalah kompetensi dasar yang harus dimiliki anak. Lebih baik waktunya dihabiskan untuk hafalan quran dibandingkan membaca dan menulis. Kecuali setelah kompetensi dasar itu anak juga meminati membaca dan menulis.
Tahfidz untuk anak sekolah, dimulai Surat al-Naas, didengarkan 15 kali sehari, ba’da subuh, ba’da dhuha dan ba’da maghrib atau isya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.