News

Pentingnya Stimulasi Sejak Dini

Pada saat kelahiran, otak bayi mengandung 100 miliar neuron atau sel syaraf
(kira-kira sebanyak bintang dalam galaksi Bima Sakti).
Terdapat juga satu trilyun sel glia, yaitu semacam sarang yang melindungi dan memberi makan neuron.
Jadi otak sudah memiliki hampir semua sel syaraf namun pola penyambungannya harus dimantapkan. Pola penyambungan ini digerakan oleh adanya stimulasi (pengalaman indrawi). Bila tidak mendapatkan lingkungan yang merangsangnya atau menstimasinya,  otak seorang anak akan menderita.
Penelitian di Baylor College of Medicine menemukan :  “jika anak-anak jarang diajak bermain atau disentuh, diajak bicara maka perkembangan otaknya 20 % atau 30% lebih kecil dari ukuran normal (menyusut)”.
Bagaimana kalau gak pernah distimulasi ( disentuh, diajak crita dll), tentu lebih besar lagika kan yang menyusut? . Jadi stimulasi yang kaya akan membuat pengalaman yang kaya bagi seorang anak, yang akan menghasilkan otak yang kaya.
Data ini memperjelas pentingnya pengasuhan anak oleh orang tuanya sendiri bukan baby sitter. Kenapa? Ada skala waktu perkembangan otak, dan waktu yang terpenting adalah tahun pertama yaitu usia 0-3 tahun. Pada usia ini perkembangan otak anak 8 kali lebih cepat dari otak orang dewasa. Jika diusia ini dtelantarkan, maka akan membawa cap ( pengalaman) yang sulit dihapus bahkan tidak dapat dihapus pada dirinya.
Usia 0-3  tahun adalah usia keberlimpahannya anak menerima rangsang/ stimulasi.  Diusia  0-3 thn perlu perlakuan spesial dari sang bunda, untuk menata (fleslksibilitas) emosi anak karena otak Amygdalnya udah berkembang sempurna dan siap di stimulan ( di asuh ). Diusia ini juga berkembang : Sistem sensorik&motorik, Cerebellum, Broca dan wernicke serta Basal Ganglia.
Maka diusia ini stimulasi perkembangan motorik dan perkembangan bahasa juga harus diberikan dengan bercerita melaui boneka atau membacakan buku agar bahasa ibu anak terbentuk dan bisa dikuasainya kelak.
Bahasa adalah alat untuk mengekspresikan diri, ide, pendapat dan suara hati anak.
Anak yang terkendala bahasa akan mempengaruhi kendali emosi dan kemampuan sosialisasinya. Banyak kasus serupa yang terjadi yang konsul ke tempat praktek di Biro yang saya kelola.
Di fase ini cara menanamkan tauhid adalah dengan contoh dari kedua orang tua.
Sikap positif dari orang tua terhadap ibadah akan membentuk image positif yang pada akhirnya akan membentuk tindakan yang positif.
Jadi bukan dengan banyak memberi aturan ya. Karena bagian cortex yang berkembang adalah lobus frontal parientalis yang fungsinya untuk imaging dimana kemampuan anak menangkap stimulasi adalah dengan gambaran atau image bukan kata/tata aturan.
Oleh karena itu stimulasi sejak dini sangatlah penting dalam kehidupan anak agar terjadi synaptik (neuron bersambung).
Semakin banyak neuron yang tersambung maka otak semakin sehat dan akan optimal dalam bekerja karena cara kerjanya otak adalah dengan terbentuknya synap- synap. Semakin banyak synap yang tersambung maka otak akan semakin kaya dalam memproduksi gagasan, semakin trampil dalam mengelola emosi,  semakin cerdas dalam kognisi dan prilaku yang ditampilkan juga akan semakin terkontrol. Sesungguhnya kehidupan (memori, sikap, prilaku, emosi) itu ada di neuron.
Jadi pabrikasi prilaku manusia sesungguhnya ada di otak.
Otak yang sehat akan melahirkan prilaku yang sehat.
Otak yang sehat akan melahirkan kata_kata yang santun dll. Tentu saja ini adalah Modalitas penting bagi anak dalam perjalanan kehidupannya kelak.  Pengabaian terhadap fase ini tentu akan jadi kendala dalam kehidupannya kelak. So sangat penting untuk diperhatikan, bahkan memerlukan pengorbanan  waktu  orang tua demi buah hati sebagai aset terpenting dalam kehidupannya. Amanah ini akan dimintai pertanggung jawaban kelak (silahkan ditadaburi QS.4:9).
Ditulis oleh Rosyidah Carum S.Psi, M.Psi.,Psikolog

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.