Picture3

Diposting oleh:

Bertumbuh Bersama Pundi Rakyat; Perjalanan Mimah yang Penuh Pelajaran

Mimah adalah sosok remaja yang hangat dan ceria. Di sekolah, ia dikenal ramah dan mudah bergaul, meski sebenarnya dulu ia cenderung pemalu. Dari luar, ia tampak seperti remaja pada umumnya, tapi perjalanan hidupnya bersama Pundi Rakyat membuatnya punya cerita berbeda–tentang bagaimana ia tumbuh, belajar, dan menemukan rasa percaya diri yang baru. Dalam keterbatasan, ia belajar dan berjuang. Kesehariannya ia berjualan gorengan di sekolah. Menyiapkan dagangan mulai dari malam hari, bangun lebih pagi, dan mengais rupiah untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya.    

Sejak masih berseragam merah putih, Mima sudah sering mondar-mandir mengikuti kegiatan di Pundi Rakyat. Dari belajar hal-hal sederhana, ikut bantu persiapan acara, hingga merasakan serunya menjadi relawan sungguhan. Pundi bukan sekadar tempat singgah, tapi ruang di mana Mimah menemukan dirinya sendiri.    

“Sejak SD aku sudah bergabung di Pundi, Ka,” cerita Mimah sambil tersenyum. Bayangkan, bertahun-tahun ia tumbuh bersama kegiatan-kegiatan di Pundi Rakyat. Tidak heran kalau rasa yang ia bawa sederhana tapi tulus: “Senang banget, Ka. Banyak pengetahuan dan pengalaman yang aku dapat di sini.”

Dari Pundi, Mimah jadi tahu banyak hal. Misalnya, betapa repotnya mempersiapkan sebuah kegiatan seperti program BERSUNNAH atau HIJRAH. “Aku jadi bisa ngerasain sendiri gimana capeknya kakak-kakak menyiapkan acara. Apalagi aku juga pernah jadi relawan, bantu ini-itu, jemput donasi. Dari situ aku belajar banget, ternyata seru sekaligus penuh tantangan,” ujarnya.

Dan benar saja, jadi relawan baginya adalah pengalaman yang tak terlupakan. “Seru banget, Ka! Nyiapin makanan, nata makanan, jemput-jemput, semua itu bikin aku ngerasa ikut berkontribusi. Rasanya asik banget.”

Dari sekian banyak program yang ia ikuti, Mimah punya satu favorit: PERKASA. Dengan antusias, ia bilang, “Program itu seru banget, Ka! Adain lagi dong, hehehe.”    

Kisah Mimah menunjukkan bahwa proses tumbuh tidak selalu terjadi di ruang kelas. Kadang, justru dari sebuah komunitas, dari tangan-tangan yang saling merangkul, kita menemukan keberanian yang selama ini tersembunyi. Dari Pundi, Mimah belajar arti berkontribusi, merasakan hangatnya kebersamaan, dan menemukan percaya diri yang dulu ia kira tak pernah ia punya.      

Baginya, Pundi bukan hanya tempat berkegiatan, melainkan rumah kedua—tempat ia tumbuh, mencoba, dan berani bermimpi. Dan siapa tahu, seperti Mimah, semakin banyak anak muda yang akan menemukan versi terbaik dirinya lewat ruang sederhana yang penuh makna ini.

Bagikan:

Berikan Komentar