Hal pertama yang harus kita lakukan sebelum melaksanakan misi mulia ini ialah mengikhlaskan niat. Bersihkanlah hati kita dari segala kotoran yang akan menjerumuskan kita serta menyingkirkan kita dari jalan yang lurus. Seperti keinginan agar kita dipuji; Masya’Allah anaknya si fulan rajin banget shalat subuh berjama’ah di masjid.
Lantas kita menyunggingkan senyum tanda riya’ dan senang mendapatkan pujian manusia. Dan kita menjadikan pujian manusia sebagai tujan awal dan akhir kita dari pendidikan yang kita berikan kepada anak-anakk kita. Kesadaran akan hal ini dan meluruskan niat harus dimulai sedini mungkin untuk kemudian menjaga kemurniat kita semaksimal mungkin.
Dan diantara ciri ikhlasnya seseorang di dalam mendidik anaknya, ia akan diberi taufik serta dimudahkan oleh Allah ta’ala untuk banyak doa sebagaimana doa yang dilantunkan Nabi Ibrahim yang tersebut dalam ayat di atas. Karena hati manusia ada diantara jari jemari Ar-Rahman Dzat Yang Maha Pengasih. Dusta besar jika seseorang mengaku ikhlas mengajari anak shalat, namun di sisi lain ia tidak pernah berdoa kepada Allah agar menjadikan diri dan anaknya sebagai hamba Allah yang senantiasa menegakkan shalat.
Selanjutnya kami sampaikan beberapa trik atau cara yang semoga ia bisa menjadi jalan keluar dan bentuk usaha dari kita setelah berdoa ;
Ucapkan kata-kata yang lemah lembut
Usaplah punggung dan kepalanya
Biarkan ia tertidur sebentar, kembalilah bangunkan setelah lima menit kemudian (jika memang ada keluasan waktu).
Nyalakanlah lampu kamar.
Percikkanlah air ke wajahnya jika memang masih susah dibangunkan.
Berikanlah kata-kata motivasi dengan membacakan beberapa dalil pendek seperti “Nak bangunlah, shalat akan menjadi cahaya di alam kubur kelak”, atau “Bangun nak, tidak ada pilihan kelak kecuali surga dan neraka”.
Singkap selimutnya lalu goncangkan badan si anak dengan pelan-pelan.
Jika anak sudah mulai membuka mata, ajaklah si anak bercanda.
Ikutilah si anak jika sudah bangun supaya ia tidak tidur di lokasi yang lain.
Jika semua cara telah ditempuh namun belum berhasil maka kita sebagai orang tua boleh melakukan pemukulan jika si anak sudah menginjak usia sepuluh tahun.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
“Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan shalat saat usia mereka tujuh tahun, dan pukullah mereka saat usia sepuluh tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka.” (Dishahihkan oleh Imam Al-Albani dalam Irwa’u Ghalil : 247).
Dan hendaknya sebagai orang tua kita juga memberikan suri tauladan kepada anak-anak kita. Selalu dahulukan kepentingan akhirat dalam kehidupan sehari-hari agar ia melihat dan memahami bahwa urusan akhirat harus lebih didahulukan dari kesibukan dunia.
Ajarilah si anak untuk membaca doa-doa maupun dzikir sebelum tidur agar ia senantiasa dijaga malaikat dan dimudahkan untuk bangun menunaikan shalat shubuh.
#madrasahkeluarga #inspirasiparentingnabawiyah #cintakeluarga #membangunkeluargamenggapaisurga
#berkahberwakaf