News

Ubahlah Benci Menadi Cinta

Sobat pundi, berteman dengan siapapun buat manusia adalah sesuatu yang menggembirakan. Banyak mutiara hikmah yang berserakan dimanapun justru yang muncul dari orang-orang yang sederhana. Salah satunya penjual sate ayam. Awalnya saya mengenalnya dibulan suci ramadhan beberapa tahun yang lalu. Orang Madura ini baik dan ramah. Itulah yang membuat dagangan satenya menjadi ramai.
Pada suatu hari dia bertutur bahwa pada saat bulan tertentu seperti bulan ramadhan dirinya bisa kuwalahan melayani pembeli. Sampai dia mengajak sanak saudaranya ikut membantunya berjualan, termasuk bapaknya sendiri. Katanya, pada satu sore sudah banyak pembeli yang mengantri. Bapak dan saudara-saudara sibuk melayani
sementara dirinya pulang untuk mengambil lontong dan sate ayam di rumah. Sekembali ke warung dan pembeli sudah mulai berkurang. Adzan maghrib berkumandang. Sang bapak menghampiri dirinya dan mengatakan kalau kotak uang penjualan hari ini telah
hilang diambil orang. Sebagai gantinya bapaknya bersedia bekerja selama ramadhan tidak usah digaji.
Hari telah berlalu, seminggu kemudian. Menjelang adzan maghrib ada seorang pemuda pesan sate ayam beserta lontong. Bapaknya langsung melayaninya. Orang itu dilayani
dengan istimewa, membuat anaknya menjadi heran, kenapa bapak memperlakukan dia sangat istimewa. Mulai dari membakarkan sate, menyiapkan lontongnya, teh hangatnya
dengan sangat ramah.
“Bapak, siapakah dia? Kenapa bapak melayani dengan sangat istimewa?
Apa dia pejabat kelurahan?” Katanya penuh keheranan.
“Bukan. Dia adalah yang mengambil kotak uangmu tempo hari.” Jawab bapaknya.
Mendengar jawaban bapak seperti itu rasanya darah saya mendidih. Pengen rasanya saya luapkan amarah saya pada orang itu. Tapi bapak saya mencegahnya dengan mengatakan.
“Jangan kamu luapkan amarahmu.
Dia adalah guru sejatimu sebab dari dialah, dirimu bisa belajar mengubah bencimu menjadi cinta.”
Saya dibuat tertegun mendengar tutur katanya. Sayapun sempat bertanya dalam hati, “Mengubah benci menjadi cinta? Apakah mungkin?”
Bagaimana menurut kamu sobat?
Sumber : Embun Hati ditulis oleh Awal Moedzakir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.